Proyek pembangunan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Prestasi Olahraga Nasional Hambalang di Bogor memang misterius. Disebut misterius karena banyak hal yang masih tersembunyi dibalik proyek tersebut. Mulai dari misteriusnya anggaran, yaitu semula dianggarkan 125 milyar, kemudian 200 an milayar, sampai menjadi 1,2 triliun dan 2,4 triliun.
Banyak keanehan muncul setelah
amblesnya salah satu bangunan di proyek tersebut. Dari sisi teknik, seorang
ahli geologi menyatakan kondisi tanah di bukit Hambalang tidak cocok untuk bangunan
lebih dari 2 lantai. Kalau benar lapisan tanah di lokasi tersebut tidak cocok
untuk bangunan seperti proyek Hambalang, siapakah yang merekayasa kajian
teknisnya sehingga dihasilkan gambar perencanaan seperti yang terbangun
sekarang? Tentu saja disini pasti melibatkan sarjana teknik sipil (civil engineer). Hanya sarjana teknik
sipil yang bisa menghitung konstruksi bangunan, mulai dari substructure (pondasi) sampai
upperstucture (bangunan atas). Tanggung jawab seorang civil engineer untuk proyek sebesar Hambalang tentu berada dibawah
sebuah badan usaha (konsultan perencana). Kalau suatu saat terjadi keruntuhan
bangunan (kegagalan bangunan) yang disebabkan oleh kesalahan hitungan teknis,
tentu konsultan perencana harus bertanggung sesuai UUJK No. 18 Tahun 1999
selama masa jaminan konstruksi yang tercantum dalam kontrak (5-10 tahun).
Saya mengkhayal suatu saat akan ada
semacam pengadilan etik dalam bidang jasa konstruksi. Disana akan dicari
penyebab kegagalan suatu bangunan, kemudian dicari siapa yang bersalah dan
hukuman/sanksi apa yang harus dikenakan. Ini untuk kemajuan dunia konstruksi kita.
Untuk memberi peringatan kepada perencana agar tidak mendisain asal-asalan.
Selama ini, setiap ada kejadian kegagalan bangunan di negeri ini hampir tidak
ada kelanjutan ceritanya. Dan kasusnya hilang bak ditelan bumi, seperti kasus
runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara. Di pengadilan etik ini tentu harus
melibatkan pakar-pakar independen baik dari akademisi (kampus) maupun praktisi
konstruksi.
Keanehan apalagi yang ada dalam
proyek Hambalang? Banyak, mulai dari proses tender, proses kontrak sampai
proses pencairan uangnya (termin/tagihan).
(Bersambung)
0 komentar:
Posting Komentar