Akibat hujan
deras dan tersumbatnya saluran irigasi di daerah Angantiga Petang menyebabkan
terjadinya longsor pada tanggal 30 Nopember 2016 yang mengakibatkan jalan Raya
Petang – Plaga terputus. Walaupun ada alternatif jalan lain, tetapi terputusnya
jalur ini menyebabkan kesulitan bagi masyarakat disekitar dalam kegiatan
kesehariannya. Mereka harus memutar kendaraannya lebih jauh dari jalur yang
terputus ini.
4 Jun 2019
23 Mei 2019
Kamis, Mei 23, 2019
By Upadhana
In: clean construction, ducting utilitas, utilitas terpadu
No comments
By Upadhana
In: clean construction, ducting utilitas, utilitas terpadu
No comments
CLEAN CONSTRUCTION ; SEBUAH KEBUTUHAN DAN KEWAJIBAN
Banyak yang tidak percaya dibawah Jl. Raya
Basangkasa ada terowongan kabel ukuran 1.5x1.8 m sepanjang 1,4 km. Pengguna
jalan pada siang hari di seputaran Seminyak dan Legian tidak pernah melihat aktifitas
alat berat dan angkutan material selama 8 bulan, yang biasanya jadi penanda ada
proyek. Debu dan kemacetan akibat kegiatan konstruksi hampir tidak ada. Hanya
sebagian yang tahu ada kegiatan konstruksi, mereka adalah masyarakat setempat
dan pengguna jalan di malam hari. Hal ini disebabkan karena rekanan bekerja
dengan menerapkan metode clean construction.
21 Jul 2018
Konstruksi Pit di Tanah Pasir (Pantai)
Ketika kami mengikuti tender pekerjaan pembuatan rumah pompa yang lokasinya berada di pantai (tanah pasir), kami diharuskan menghitung penawaran dengan metode yang sudah disiapkan dalam dokumen tender. Dalam dokumen tender (BoQ) disebutkan pembuatan pit menggunakan sheetpile untuk dinding penahan tanah agar tidak longsor. Kami tahu bahwa memancang sheetpile ditanah pasir cukup sulit, apalagi lokasi kerja sangat sempit dan banyak kabel listrik, kabel telekomunikasi dan pedagang disekitarnya. Biaya pemindahan kabel pasti mahal, biaya mobilisasi alat pancang (crane) juga pasti mahal. Padahal volume pekerjaan tidak banyak, ukuran pit hanya berdiameter 3 meter dengan kedalaman 6 meter. Penawaran tetap menggunakan sheetpile, tapi hitungan riilnya kami modifikasi dengan metode linner plate.
Metode linner plate adalah metode pengamanan dinding galian dengan menggunakan lembaran plat baja yang dibentuk sesuai rencana. Pada pembuatan pit ini kami merencanakan bentuk bulat agar tekanan tanah merata pada seluruh dinding penahan. Lembaran-lembaran plat dibuat dengan ukuran yang mudah diangkat tenaga manusia. Pembuatan plat dilakukan di gudang/workshop. Sistim sambungan antar plat menggunakan baut. Pada bagian atas, kurang lebih sampai kedalaman 1 meter diluar linner plate harus dicor beton sebagai pemberat.
Pekerjaan galian di dalam linner plate lebih banyak dilakukan secara manual dengan tenaga manusia, kecuali pada bagian atas yang masih bisa dijangkau oleh alat berat (Excavator). Karena tanah pasir maka penggalian harus hati-hati dan sedikit demi sedikit agar tidak terjadi longsoran yang dapat membuat miring linner plate.
Konstruksi pit ini dibuat untuk memasang Prefabrication Pumping Station (PPS) yang didalamnya diisi pompa.
Metode pelaksanaan secara keseluruhan bisa dilihat pada foto-foto berikut :
Pemasangan linner plate bagian atas,
diturunkan dengan menggali bagian tengahnya menggunakan excavator
Linner
plate bagian atas, diluarnya dicor berfungsi sebagai pemberat
Linner plate paling atas diturunkan elevasinya
Linner
plate berikutnya diturunkan dengan bantuan dongkrak hidrolis 10 ton sambil
digali disekeliling linner plate bagian bawah
Pemasangan
linner plate berikutnya
Penggalian
pasir dengan bantuan gantry crane
Pembesian
dan pengecoran lantai pit
Memasukkan
PPS ke dalam pit
PPS
terpasang di dalam pit
Pemasangan
Pompa di dalam PPS
16 Jun 2018
UTILITAS SEMRAWUT DI KOTA BUDAYA
Bali adalah destinasi wisata yang dibeberapa belahan
dunia lebih dikenal dibandingkan dengan Negara Indonesia. Walau demikian,
persaingan dengan beberapa destinasi wisata lainnya termasuk yang berada diluar
Indonesia semakin hari semakin ketat. Banyak faktor yang mempengaruhi menang
tidaknya kita bersaing dengan daerah atau negara lain dalam mendatangkan
wisatawan. Salah satu hal yang luput dari perhatian kita bersama adalah
kesemrawutan dalam pembangunan. Kebutuhan terhadap daya (listrik) dan sarana
telekomunikasi membuat kota semakin semrawut dengan penambahan utilitas yang
tidak teratur. Estetika kota menjadi hilang ditengah gencarnya kampanye kota
budaya.
Cobalah tengok ke udara di perkotaan, pasti mata
terganggu dengan banyaknya kabel melintang maupun memanjang sepanjang jalan.
Ada kabel listrik yang karena beratnya
menyebabkan kabel tidak terpasang lurus, tapi melendut antar tiang. Ada
kabel telekomunikasi yang jumlahnya tak terhitung, juga berserakan tak tertata.
Tiang listrik dan tiang telekomunikasi milik beberapa provider berdiri
bergerombol tak beraturan. Tidak bisa dibayangkan beberapa tahun kedepan, jika
provider semakin bertambah dan kebutuhan daya semakin besar, tentu semakin
semrawutlah kota kita. Bagi yang tidak terlalu memperhatikan, mungkin tidak
tahu bahwa didalam tanahpun utilitas juga semrawut. Tengok juga ke dalam
saluran drainase, disanapun kabel-kabel semrawut. Apakah kondisi seperti ini
akan terus dibiarkan?
Sudah mulai ada keluhan dari masyarakat terhadap
kondisi utilitas kita yang semrawut. Masyarakat di Jalan Subak Sari Kuta Utara (Balipost, 17
April 2018) mengeluhkan kondisi kabel yang semrawut di lingkungan mereka.
Kabel-kabel melintang di atas jalan tidak beraturan dan membahayakan para
pengguna jalan jika ada kabel yang putus. Pun sangat mengganggu ketika
masyarakat melaksanakan ritual adat dan keagamaan.
Masyarakat menyadari bahwa semakin maju kota maka
semakin banyak dibutuhkan prasarana untuk menunjang kegiatan yang ada di dalam
kota. Penambahan utilitas dari tahun ke tahun adalah salah satu untuk memenuhi
kebutuhan prasarana perkotaan. Masyarakat dan pengusaha membutuhkan sarana
telekomunikasi, listrik dan air. Penambahan setiap utilitas membutuhkan
kegiatan gali-menggali atau pemasangan di udara. Menjadi dilema bagi
pemerintah, penambahan utilitas tidak mungkin dilarang karena dibutuhkan untuk
kegiatan perekonomian. Sedangkan jika pemerintah mengijinkan berarti membiarkan
kesemrawutan utilitas di udara dan membiarkan gali-menggali sepanjang masa jika
utilitas harus ditanam. Walaupun sesungguhnya sudah ada peraturan pemerintah yang
mengatur penempatan utilitas namun realitasnya kesemrawutan sudah terjadi.
Siapakah yang harus bertanggungjawab terhadap
kesemrawutan utilitas saat ini? Yang bertanggungjawab seharusnya pemilik
utilitas dan pemerintah. Pemilik utilitas harus bertanggung untuk tidak
memasang utilitas secara sembarangan yang merusak estetika. Pemerintah sebagai
pemilik jalan dan pemberi ijin terhadap pemasangan utilitas harus mengawasi
dengan ketat setiap pemasangan utilitas. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
harus mulai memikirkan faktor estetika dalam mengelola jalan yang menjadi
tanggungjawabnya, baik jalan nasional jalan propinsi maupun jalan kabupaten.
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus duduk bersama dalam penanganan
masalah kesemrawutan utilitas saat ini. Karena bagaimanapun juga efek
kesemrawutan utilitas pasti diterima oleh daerah dimana utilitas tersebut
berada, tidak peduli apakah posisi utilitas berada di jalan nasional atau di
jalan propinsi.
Kegiatan penanganan utilitas harus dimulai saat ini
agar kesemrawutan tidak semakin parah. Jika ditunda-tunda maka biaya konstruksi
penyiapan sarana utilitas akan semakin mahal kedepannya. Pada setiap
pembangunan jalan baru, pemerintah harus sudah menyiapkan sarana utilitas
terpadu. Hal ini untuk menghindari pekerjaan galian berulang setelah jalan
dimanfaatkan. Untuk menghemat biaya pembangunan maka sarana utilitas yang
disiapkan bisa digabung dengan bangunan drainase, dengan sedikit memperbesar
dimensi drainase dan pengawasan yang ketat pada saat pemilik utilitas memasang
utilitasnya di dalam saluran. Sedangkan untuk jalan-jalan yang sudah ada,
pemerintah minimal harus memulai menghilangkan kesemrawutan disetiap
persimpangan jalan. Caranya adalah dengan memasang box utilitas melintang di
bawah jalan disetiap persimpangan. Tujuannya agar semua kabel yang melintang di
udara bisa dimasukkan ke dalam box utilitas tersebut. Pada saat pemerintah
melaksanakan kegiatan pelebaran jalan, seperti halnya pelebaran Jalan Imam
Bonjol Denpasar, alangkah baiknya jika pihak pengelola kegiatan menyiapkan box
utilitas melintang pada setiap jarak 50 atau 100 meter. Dengan demikian maka
minimal tidak akan ada lagi kabel melintang setelah pekerjaan pelebaran jalan
selesai.
Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas PUPR sejak
tahun 2014 sudah menyiapkan kajian dan desain utilitas terpadu untuk wilayah
Badung. Penyiapan Perda untuk mendukung hal tersebut juga sudah disiapkan dan
disosialisasikan ke masyarakat. Kordinasi dengan pihak pemilik utilitas (PLN
dan provider telekomunikasi) juga sudah dilakukan berulang. Masyarakat Badung
pada umumnya sangat mendukung rencana kegiatan penyiapan sarana utilitas
terpadu ini. Antusiasme masyarakatpun direspon oleh Pemkab Badung dengan
memulai kegiatan konstruksi sarana utilitas yang menyatu dengan konstruksi
saluran drainase untuk Jalan Popis Kuta dan sekitarnya sejak tahun 2016. Pada
tahun 2018 ini Pemkab Badung mulai menyiapkan secara bertahap sarana utilitas
terpadu di jalan utama, dimulai dari Jalan Raya Seminyak Basangkasa Kecamatan
Kuta dengan menggunakan box beton pracetak ukuran 150x180 cm. Pengerjaannya
menggunakan metode clean construction
untuk meminimalkan gangguan terhadap masyarakat dan wisatawan di wilayah
tersebut. Penurunan semua utilitas yang ada di udara akan dimulai oleh pemilik
utilitas pada tahun 2019 pada ruas yang sudah selesai penyiapan box
utilitasnya.
Semoga kegiatan ini menjadi motivasi bagi daerah lain
untuk juga menyiapkan sarana utilitas seperti yang dikerjakan oleh Kabupaten
Badung. Memang membutuhkan anggaran yang cukup besar. Tapi tanpa disadari,
kegiatan gali-menggali pada setiap pemasangan utilitas sebenarnya merugikan
karena dapat merusak badan jalan dan menimbulkan kemacetan. Demikian juga
penempatan utilitas secara sembarangan di dalam saluran drainase bisa
menyebabkan saluran tersumbat dan banjir. Kesemrawutan utilitas tidak sejalan
dengan peningkatan estetika kota / wilayah sebagai destinasi wisata.
6 Okt 2013
DESJOYAUX-MEMBUAT KOLAM RENANG PRAKTIS DAN CEPAT
(DESJOYAUX)
Kebutuhan kolam renang akhir-akhir ini semakin meningkat sejalan dengan semakin bertambahnya orang-orang kaya dan juga efek dari perkembangan pariwisata di Bali. Hampir semua villa membuat kolam renang sebagai fasilitas tambahan. Belum lagi setiap hotel yang baru dibangun pasti membutuhkan kolam renang.
Banyak orang masih berpikiran bahwa kolam renang harus dibuat dari beton bertulang, kemudian dilapisi lapisan kedap air (waterproofing), dilanjutkan dengan pemasangan penutup dengan keramik atau batu alam. Mereka juga berpikiran harus ada instalasi perpipaan dan harus dibuatkan ruang pompa untuk system penjernihan (filtrasi) air kolam. Kolam yang dibuat seperti ini akan membutuhkan waktu konstruksi yang lama dan biaya pemeliharaan yang cukup tinggi.
Tahukah anda bahwa sejak tahun 80an sebenarnya sudah diperkenalkan konsep kolam renang yang praktis dan cepat dalam pembuatan serta rendah biaya operasional? Penulis sempat terlibat dalam pembuatan kolam seperti ini di Hotel DPenjor Seminyak. Pelaksanaannya cukup mudah dan cepat, tidak ada system plumbing yang ribet karena pompa penjernihnya menggunakan system portable yang sudah dilengkapi lampu penerang sehingga tidak perlu menanam lampu di dasar atau dinding kolam. Kolam ini dibuat oleh perusahaan kolam renang Prancis yaitu DESJOYAUX SISTEM.
Pekerjaan awalnya hampir sama dengan kolam renang konvensional yaitu pekerjaan penggalian dan pembuatan beton lantai kerja. Sebelum cor lantai kerja kondisi tanah dasar harus diperhatikan, jika berupa rawa dapat distabilisasi dengan cerucuk bambu kemudian dipasang anyaman bambu (gedek) dan diurug dengan limestone. Lantai kolam tetap menggunakan konstruksi beton bertulang, sedangkan konstruksi dinding menggunakan panel-panel pabrikan Desjoyaux yang diisi cor beton. Konstruksi kolam sangat aman terhadap gerakan tanah, dinding kolam tidak akan pecah/retak .
Stabilisasi tanah dasar dengan cerucuk bambu |
STRUKTUR DESJOYAUX SISTEM
Struktur Desjoyaux menggunakan sistem panel disebut : DESCO (Permanent Active Casing) yang mampu mereduksi penggunaan jumlah beton hingga menjadi 80% serta mendapatkan sertifikat dari VERITAS, sebuah badan sertifikasi Internasional yang menjaga standar kualitas mutu suatu produk beton.
Kelebihan penggunaan produk ini :
• Kecepatan instalasi produk ( kolam siap renang dalam 1 – 2 minggu ) untuk ukuran kolam private.
• Beban konstruksi lebih ringan karena material DESCO dari bahan polyprophylene dan penggunaan beton yang lebih sedikit, sehingga struktur kolam aman jika terjadi pergerakan tanah.
• Dapat dibentuk sesuai dengan design yang diinginkan.
Pembesian lantai dan pemasangan panel dinding |
Cor lantai dan panel dinding Desjoyaux |
FINISHING KOLAM DESJOYAUX
LINER adalah bahan finishing yang terbuat dari Reinforced PVC dengan U.V Resistant dengan ketebalan 1.5 mm, sebagai pengganti material finishing keramik yang telah umum digunakan.
Keunggulan dari liner :
• Pemasangan bahan di lapangan lebih cepat (2-4 hari untuk ukuran kolam private pada umumnya)
• Apabila terjadi pergeseran pada permukaan tanah yang mengakibatkan keretakan konstruksi, kolam renang tetap tidak mengalami kebocoran karena sifat elastisitas bahan (seperti karet).
• Apabila terjadi kebocoran (misalkan karena terkena benda tajam) maka dalam kondisi permukaan tertentu, liner dapat diperbaiki tanpa menguras air kolam.
• Proses maintenance lebih mudah dibandingkan dengan system kolam renang lainnya
Finishing, pemasangan LINER |
Pembuatan logo di dasar kolam |
SISTEM FILTRASI
DESJOYAUX berhasil mengembangkan suatu sistem filtrasi bagi sirkulasi air kolam renang. Pengalaman ini menghasilkan suatu produk dengan keuntungan baru sebagai berikut :
• Tidak menggunakan sistem pemipaan bawah tanah sehingga terhindar dari kemungkinan-kemungkinan pipa mampat, pengapuran ataupun kebocoran yang disebabkan oleh kelalaian pemasangan instalasi dan akibat dari penggunaan chemical di kolam renang.
• Mesin filtrasi yang ditempatkan langsung di sisi kolam dimaksudkan agar tenaga yang dihasilkan pompa dapat semaksimal mungkin dimanfaatkan untuk mendorong sirkulasi air, dengan kata lain tenaga pompa tidak hilang pada pemipaan (Total Head Lost)
• Maintenance kolam menjadi jauh lebih mudah, karena semua fungsi filtrasi disatukan dalam satu bagian pompa. Pencucian filter bag (penyaring) dapat dilakukan hanya dengan penyemprotan air kran.
• Sistem filtrasi Desjoyaux merupakan penyempurnaan dari sistem filtrasi skimmer box, dengan tidak lagi memerlukan ruang pompa dan balancing tank sehingga pemanfaatan ruang untuk area kolam menjadi seluas-luasnya.
• Depression Rotating Water System mensirkulasi air kolam 18 m3/jam dengan Daya jangkau (Effective Filtration Area) mencapai 12 meter dan standard Internasional untuk Turn over dalam 6 jam = 108 m3.
• Daya penyaringan filter bag hingga 6 microns - 15 microns
• Dapat dilengkapi dengan Turbo Jet System untuk olahraga air dengan fasilitas berenang lawan arus (Cross Current Swimming) dengan kecepatan 24 km/jam, Hydrotherapy dan Tonic Massage.
• Pemakaian daya listrik 450 Watt untuk pompa dan 50 Watt untuk lampu.
Sistem Filtrasi, pompa portabel
GARANSI INTERNASIONAL
Sebagai perwujudan after sale service kami, maka DESJOYAUX memberikan garansi untuk produk-produk kami, antara lain :
• Garansi keretakan konstruksi desco panel selama 10 tahun.
• Garansi kebocoran finishing liner selama 10 tahun. (Chemical & Operation Manual standar Desjoyaux dan kerusakan bukan disebabkan oleh benda tajam).
• Garansi casing filtration selama 5 tahun.
• Garansi pompa Desjoyaux selama 2 tahun.
21 Sep 2013
Sabtu, September 21, 2013
By Upadhana
In: jaminan konstruksi, kegagalan bangunan, metode kerja
4 comments
By Upadhana
In: jaminan konstruksi, kegagalan bangunan, metode kerja
4 comments
GOR KOJA ROBOH, SALAH SIAPA?
Robohnya sebagian bangunan Gor Koja Jakarta terjadi pada saat pelaksanaan konstruksi. Berdasarkan informasi, kegagalan konstruksi terjadi pada saat pengecoran (Kamis, 19 September 2013). Pengecoran menggunakan beton ready mix dan alat bantu pompa beton (concrete pump). Dilihat dari tayangan di televisi, sistim bekesting menggunakan kayu dan multipleks dan disokong dengan perancah besi (scaffolding). Sepintas kelihatan sudah sesuai standar bekesting yang sering dipakai di pekerjaan struktur bangunan tinggi. Nah, mengapa bisa roboh sehingga menimbulkan korban luka?
Jawabannya adalah kekuatan system bekesting tidak mampu menahan beban diatasnya yang berupa beton segar. Disamping akibat tidak mampu menahan beban gravitasi, keruntuhan kemungkinan bisa disebabkan hentakan beton yang dikeluarkan oleh alat concrete pump. Sistim bekesting yang akan dipakai seharusnya dihitung kekuatannya sebelum dituangkan dalam gambar kerja. Perhitungan kekuatan bekesting tidaklah terlalu sulit, cukup menggunakan rumus konstruksi kayu dan konstruksi baja untuk memeriksa kemampuan/daya dukung scaffolding.
Konsultan pengawas wajib meminta perhitungan kekuatan pada kontraktor sebelum pekerjaan bekesting dimulai. Dalam pelaksanaannya, konsultan pengawas juga wajib memeriksa cara pemasangan bekesting dan perancahnya, mulai dari dudukan scaffolding, jarak antar scafolding sampai pemasangan kayu dudukan multipleksnya. Jika prosedur ini tidak diikuti, dan terjadi kegagalan bangunan saat pelaksanaan, maka seharusnya yang bertanggung jawab adalah kontraktor dan konsultan pengawas.
Makanya, jika tidak ingin repot diperiksa oleh yang berwajib (bisa dipidana juga) sebaiknya ikuti prosedur dalam pelaksanaan konstruksi. Perhitungan teknis untuk pelaksanaan tidaklah sulit, jauh lebih sulit menghitung struktur dalam proses desain. Dan jangan sekali-sekali menganggap remeh pekerjaan bekesting, karena sudah sering terjadi kegagalan konstruksi akibat tidak kuatnya sistim bekesting. Kegagalan bekesting menyebabkan pembengkakan biaya konstruksi dan kemungkinan sanksi pidana dan denda……
19 Jan 2013
Sabtu, Januari 19, 2013
By Upadhana
In: jaminan konstruksi, kegagalan bangunan, konsultan konstruksi, proyek pemerintah
1 comment
By Upadhana
In: jaminan konstruksi, kegagalan bangunan, konsultan konstruksi, proyek pemerintah
1 comment
PROYEK HAMBALANG, MENGAPA BERMASALAH? #2
REKAYASA TENDER PROYEK HAMBALANG
Dari
hasil pemeriksaan oleh BPK untuk proyek Hambalang ditemukan bahwa
semua proses lelang, mulai dari proses prakualifikasi sampai penetapan pemenang
lelang dibuat dan dieavaluasi sendiri oleh calon pemenang. Rupanya rekayasa
tender seperti ini masih terjadi dijaman reformasi. Berarti tidak ada bedanya
dengan jaman orde baru. Adanya KPK ternyata tidak memberi rasa takut kepada
perusahaan-perusahaan besar termasuk perusahaan pelat merah (BUMN) untuk
berlaku curang. Dari hasil pemeriksaan BPK, seharusnya banyak orang yang akan
masuk bui dan banyak perusahaan kena blacklist.
Pelaksanaan
pekerjaan yang mencakup perencanaan konstruksi, manajemen konstruksi, dan
konstruksi fisik merupakan pekerjaan yang saling terkait pada proyek Hambalang.
Panitia Pengadaan yang dibentuk oleh Ses Kemenpora dengan SK nomor 0093.b Tahun
2010 Tanggal 12 April 2010 melakukan proses pemilihan para rekanan pelaksana
untuk ketiga jenis pekerjaan tersebut dengan metode pelelangan umum pra
kualifikasi.